Sabtu, 07 April 2012

[translate] THE HYDE BOOK - CHILDHOOD

BIG BIG thanks for my dearest friend Mimi-chan yang udah capek2 dimintai tolong nerjemahin^^
Credit to Rima (Mimi), penerjemah Elex loh :p
Karena beliau sibuk, jadi postingnya nyicil ya..
Dilarang repost tanpa izin, okay?
Buat yg mau repost, tolong tulis Credit to  Rima & L'Arc-en-Ciel Indonesia FB Group

Chapter 3. CHILDHOOD (Masa Kecil)

Halaman 16
Kenangan masa kecil yang paling kuingat sepertinya “Mimpi Dikejar Setan”.  Mungkin seperti mimpi, tapi aku sampai berlari sampai ke sudut rumah tetanggaku yang seorang dokter anak (haha). Karena begitu takutnya, aku terus mengingatnya bahkan sampai sekarang. Kemudian selain itu, kenangan tentang Rumah Penitipan Anak. Aku adalah anak satu-satunya dari orang tua yang keduanya bekerja, karenanya dulu agak kesepian dan ibuku selalu datang paling terakhir untuk menjemputku. Ada banyak anak di Rumah Penitipan Anak, tapi ketika menjelang sore berkurang satu persatu dan aku selalu tinggal sendiri atau berdua, menunggu dijemput. Maka dari itu, aku selalu ingat saat aku bermain pesawat kertas di ruang kelas yang luas. Setelah itu, saat diantar jemput, aku ingat kenangan saat dibonceng dengan sepeda. Tapi aku juga tidak yakin apakah kenangan ini benar-benar kenanganku sendiri atau kisah yang diceritakan orang padaku.

Lalu, ada anak perempuan imut yang tinggal di samping Rumah Penitipan Anak dan aku suka padanya. Kurasa itu cinta pertamaku. Aku suka pulang bersamanya dari Rumah Penitipan Anak, tapi karena rumahnya dekat, dia langsung sampai rumahnya (haha). Apa boleh buat, di tengah jalan aku pulang jalan kaki dengan anak perempuan lain, sering main bersama, tapi warna kulitnya agak gelap, bukan tipe kesukaanku. Tapi kemudian, dia yang dulu tidak satu SD denganku karena beda wilayah, saat SMP dia pindah ke SMP yang sama denganku dan dia jadi sangat cantik. Yah, tapi tidak ada perkembangan apapun. Kisahnya hanya sampai situ saja ya (haha).

Pada waktu di Rumah Penitipan Anak, aku anak yang introvert dan cengeng. Saat ingin pergi ke toilet, aku tidak bisa bilang dan katanya saat itu aku sampai ngompol (haha). Kurasa aku anak yang pengertian. Pada awalnya aku benci Rumah Penitipan Anak, bahkan aku sengaja menyembunyikan sepatuku (haha). Aku andalkan kecerdasanku loh. Walaupun begitu Ibu selalu menyuruhku pakai sepatu dan aku selalu bilang, “tidak mau”, karena itu beliau masukkan sepatuku ke dalam keranjang sepeda dan membawaku ke Rumah Penitipan Anak.

Impian semasa di Rumah Penitipan Anak adalah jadi Kamen Rider. Namun aku dulu berharap sungguh-sungguh lho (haha). Sangat kekanak-kanakan ya. Tapi, sampai SD tingkat akhir aku percaya Santa Claus benar-benar ada. Aku merasa tidak menarik jika dia “tidak ada” dan setelah tahu pun, aku tetap bilang “dia ada”.

Jarak ke SDku cukup jauh, sekitar 30 menit jalan kaki.

Halaman 17
Karena waktu SD aku introvert, aku tidak punya banyak teman. Bukan berarti tidak ada sama sekali, aku punya beberapa teman main yang tinggal dekat rumah, tapi aku merasa sangat lemah karena sering kali diganggu oleh mereka saat pulang ke rumah. Pada waktu kecil aku suka melukis, selain hobi itu aku sama seperti anak-anak pada umumnya. Membuat camp rahasia, bermain macam-macam mainan. Ah, aku jadi ingat ada boneka Microman yang sangat aku suka.

Memori pada masa itu karena kedua orangtuaku bekerja sejak aku kecil, aku sadar bahwa aku seperti tinggal seorang diri. Masak nasi, buat ramen pun sendiri. Tentu saja berkat pengalaman masa kecil, aku banyak merasakan hal-hal seperti, “Aduduh, panas!” atau “Yahh, jatuh~” saat memasak (haha).

Selain itu, aku benci berendam di bak mandi. Saat itu aku disuruh keluar kalau tidak mau mandi, lalu aku bilang, “Baiklah, aku keluar!” dan aku pernah benar-benar keluar rumah (haha). Sebelum itu meskipun sering dibilang “Keluar kau!” aku tidak pernah keluar rumah, tapi saat itu pertama kalinya aku merasa serius ingin keluar dan aku keluar. Kemudian, aku ingat saat di luar dan menengok ke sebelah kiri ada bibi tetangga yang sedang bersih-bersih, aku berpikir “Kalau pergi ke sana, aku bisa diceramahi.” lalu aku pergi ke arah sebaliknya, berjalan menuju kegelapan malam. Aku tidak ingat lagi kejadian setelah itu, yang aku ingat langsung pada saat aku berendam di ofuro, kemudian Ibu berkata, “Hidechan ternyata benar-benar keluar rumah ya” “Ibu nggak akan bilang keluar rumah lagi deh” dan memori yang melekat saat itu aku puas sekali berkata, “Hehe. Tentu saja!” (haha).

Saat kelas 4 SD aku bercita-cita menjadi komikus. Saat itu aku yakin benar, “jalan hidupku adalah membuat gambar.” Tapi di mata pelajaran sekolah kan tidak fokus belajar menggambar? Ketika itu aku menyadari bakatku sendiri, aku tahu kalau aku bisa menggambar lebih mahir dari orang lain. Lagipula tidak ada teman sekelas yang lebih mahir daripada aku. Kemudian aku berkompetisi dengan kakaknya temanku. Tentu saja kakaknya sudah tingkat tinggi dan aku tidak bisa menggambar lebih bagus darinya, tapi aku mengingat perjuanganku saat itu. Setelah kejadian itu, karena aku merasa bakatku ada di gambar, aku dulu bercita-cita ingin bekerja di bidang gambar dan ingin jadi komikus.

Maka dari itu aku banyak menggambar komik lho. Pada masa itu, komik yang baru mulai terkenal adalah “Urusei Yatsura” (The Return of Lum), komik itu sangat lucu. Karena pengaruhnya, aku meniru itu dan mulai menggambar. Kalau menggambar untuk 1 buku memang masih belum bisa.

(bersambung)

2 komentar:

  1. makasih uda upload inii ><
    pingin beli bukunya tp apa daya g bsa baca kanji.. .__.
    klo boleh tau link yg English translatenya di mana ya?
    saya juga fans Laruku dan bakal ntn konsernya tgl 2 Mei nanti, smoga rencana Mirai Sekainya sukses ya (^.^)9

    BalasHapus